Kata-kata ‘masa depan’ memang menjadi suatu yang berbau mistik bila di sematkan pada para pelajar. Lebih spesifik lagi permasalahannya jika dikaitkan dengan mahasiswa. Pasti dan sangat pasti akan menjadi suatu perbincangan yang memacu adrenalin. Toh, lihat saja, dari bangku SMP kita memikirkan akan kemana nanti SMA. Lulus, dari SMA berpikir lagi mau kuliah dimana. Ya, itu dia puncaknya, setelah kuliah, mutlak yang dipikiran itu Masa depan (lagi). Umumnya masadepan pada stage ini diartikan pada dua hal, karir dan keluarga. Sangat jarang kita dengar dan kita lihat bila dalam suatu forum para kakek-kakek, kembali lagi berbincang soal ‘masa depan’. Sangat jarang. Memang, secara logika itu mengerikan, tidak ada masa depan bagi kakek-kakek kecuali kematian. Benar, itu suatu peristiwa yang akan jadi suatu kepastian.
Berbicara tentang eufaria masa kuliah. Jujur saja, itu sangat menakutkan. Pembunuh berdarah dingin yang menikam dari belakang dengan pelan. Masa SMA yang secara jadwal lebih dan jauh lebih padat ketimbang di bangku kuliah. Bisa saja melenakan kita. Tapi, dibangku universitas lebih mengerikan. Sangat banyak waktu senggang dan kosong. Ya, bagi sebagian mahasiswa tentu saja itu adalah saat-saat yang tepat untuk mengisinya dengan permainan dan hiburan serta kesibukan berorganisasi. Relaksasi, begitu mungkin yang sering saya dengar. Itu yang jadi masalahnya, lupa diri! Kita seharusnya telah bangun dan sadar dengan sesadar-sadarnya bahwa setelah ini, kehidupan yang kita hadapi akan benar-benar berbeda. Nilai ukur seseorang tidak lagi menggunakan angka-angka. Sangat sangat berbeda. Akan ada 4 nilai yang nanti akan mengkudeta bagaimana pengukuran kita selama ini tentang ‘sukses’ dibangku pendidikan. Yang akan membuat anda terperangah, mahasiswa yang gagal pendidkan, sebagai contoh dengan IP dua koma sekian-sekian, akan menjadi suksesor besar dan jauh di atas suksesor yang dulu berjaya dengan pengukuran angka di atas kertas sewaktu bangku pendidikan. Empat nilai yang saya maksudkan di atas adalah:
Moral; moralitas seseorang yang selama bangku pendidikan tidak terpantau, merupakan satu faktor yang sangat memberi pengaruh besar terhadap sukses di bangku kehidupan. Bukan bangku pendidikan. Barangkali dan juga menjadi fakta, manusia-manusia yang bermoral mulia di bangku kuliah selalu kalah dengan mahasiswa yang berangka mulia. Tingginya nilai ujian, bagusnya penilaian tugas-tugas dan lain sebagainya. Akan menjadi sangat tidak berguna, angka yang menjunjung tinggi tersebut jika tidak beristrikan moralitas yang mulia. So, we need to combine them..
The next point..
Sosial; sosial yang baik adalah pakaian yang paling baik. Tujuannya tidak lain tidak bukan, membuat orang lain merasa nyaman bersama kita. Ada suatu jaminan jalinan pertemanan yang baik dan menguntungkan. Berawal dari bersikap yang baik, akan menjadi benih-benih dari aspek-aspek yang dibutuhkan dalam mencapai kesuksesan tersebut. Kepercayaan, integritas, rasa bertanggung jawab, kejujuran, dan saling melengkapi akan menjadi suatu modal berharga yang sangat dibutuhkan dalam membangun suatu usaha. Kerja sama yang terlahir dari aspek-aspek di atas tentunya akan sangat solid dan terpercaya. Bukan sekedar basa-basi…
Then..
Fisik; kesehatan dan kekuatan fisik akan sangat mendukung jalannya seseorang dalam mengarungi lautan perjuangan. Karena tantangan besar akan membutuhkan tenaga dan waktu lebih banyak. Dengan fisik yang prima, seseorang akan mampu bekerja dengan waktu lebih banyak. Kerja yang pada orang biasa akan selesai 3-4 hari, bisa selesai dalam waktu 1 hari. Bayangkan saja betapa percepatan akan terjadi, disaat orang lain masih berkutat dengan tugas 2, kita sudah menggarap tugas ke 10. Itu yang dinamakan dengan efisiensi dan efektifitas kerja luar biasa.
The last..
Akal pikiran; modal lain yang juga memberikan pengaruh besar ialah kualitas intelektual seseorang. Dengan ilmu pengetahuan dan pikiran yang cerdas, tentu akan membuka hambatan-hambatan menjadi deretan peluang yang akan terpecahkan dengan cerdasnya seseoran dalam berpikir membalikkan kesulitan menjadi suatu keuntungan. Peluang-peluang yang bisa dicari dengan angka-angka tentu membutuhkan pemikir yang cerdas untuk memberikan arahan dalam melangkah. Meski hanya 0,1% tapi dengan akal pikiran yang mampu berpikir cerdas diluar segala kemungkinan, hal itu bisa diwujudkan menjadi suatu kesuksesan
The world is waiting for yourself. Prepare it, help them, and be a good boy ^_~
Penyusun : Radikal Yuda Utama
Artikel : www.muslimplus.net
20 September 2013