Persaingan bisnis sangat dinamis. Dinamika tersebut menuntut jajaran manajerial untuk terus berinovasi dan menciptakan strategy-strategy baru untuk meningkatkan jumlah consumer ataupun mempertahankan consumer yang telah ada. Sejatinya, dimanapun bisnis merupakan tulangpunggung bagi perekonomian. Bahkan adapula yang mengatakan sebagai lifeblood, alias aliran darah kehidupan.
Sebuah istilah yang tidak asing dalam dunia bisnis, “Think Global, Act Local”, kali ini kita hendak membicarakannya dalam pengertian strategi perusahaan untuk dapat mengekpansi pasar baru di luar negeri melalui adaptasi perusahan terhadap penerimaan lokal.
Warren Heaps mengungkapkan, “It’s really important to recognize that markets are different around the world, and company compensation programs should reflect a balance between global corporate philosophy and local practice and culture” (Heaps, 2010)
Sebagaimana diungkapkan oleh Heaps, untuk menjajal pasar yang berbeda, perusahaan tidak dapat menggunakan strategi yang sama. Perlu ada adaptasi, perlu ada penyesuaian. Karena, satu daerah dengan daerah lain, Negara satu dengan Negara lain, budaya satu dengan budaya lain, tidak lama.
Perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang dapat beradaptasi dengan baik. Perusahaan yang dapat mengenal dan tahu kapan kapan harus produksi dan jual, bagaimana proses penjualan dan promosinya, bagaimana strategi harganya, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, analisis geografis dari target segmen menjad kunci penting bagi kesuksesan perusahaan dalam menjalankan misinya. “Act local” sejatinya desain strategi menguatkan perusahaan agar menancapkan “akar”nya pada konsumen.
“Strategi” akan selalu bermain dalam setiap step dari performance perusahaan. Tentu saja, setiap wilayah target pasar punya aturan pemerintah yang harus ditaati. Selain itu, budaya komunitas lokal juga menjadi catatan penting untuk digaris bawahi.
Istilah Global dan Local yang diangkat, acapkali juga disingkat dengan “Glocal”. Istilah ini dapat dimaknai sebagai suatu focus pengembangan yang mencakup dua poin tersebut. Sehingga “Glocalization” merujuk pada suatu praktik bisnis yang mempertimbangkan baik dari sisi lokal dan juga sisi global (Nicole, 2011).
Sederhananya, kita perlu mempelajari lokalitas pasar untuk menglobalkan perusahaan
***
Penyusun: Radikal Yuda Utama
Artikel : www.muslimplus.net
04 Agustus 2015 @MPR, Pogung Dalangan, Yogyakarta
Referensi :
Heaps, W. (2010, February 28). International HR forum. Retrieved from The single source for international human resources information: http://internationalhrforum.com/2010/02/28/%E2%80%9Cthink-globally-act-locally%E2%80%9D-for-compensation-design/
Nicole, E. (2011, Oktober 11). YFS Magazine. Retrieved from Young, Fabulous, & Self-Employed: http://yfsmagazine.com/2011/10/11/5-steps-to-reverse-engineer-your-business-strategy-in-24-hours-and-go-glocal/