Para fotografer terbaik tidak akan memilih tempat secara sembarangan, mereka akan mencari view terbaik untuk diabadikan dalam sebuah frame, objek mereka berbagai macam, dari mulai benda kecil sampe benda-benda besar, dari mulai bunga-bunga indah berwarna-warni sampe gunung tinggi besar yang tertancap gagah.

Pantai indah yang terbentang luas, gulungan ombak yang saling berebut datang dan pergi, terumbu karang yang terletak di dasar laut.

Kemudian bintang-bintang yang tertumpah ruah di angkasa, rembulan yang memancarkan keindahan cahayanya, sang mentari yang selalu dinanti moment sun risenya.

Setelah mendapatkan objek yang cocok dan menarik mereka tidak langsung menghuntingnya, ada satu cara lagi yang mereka harus gunakan yaitu mencari “angle” terbaik, jika objek yang akan diambil sudah pas sedangkan angelnya kurang tepat maka hasilnya akan kurang memuaskan.

Itu mereka para fotografer profesional yang ingin menghasilkan karya terbaiknya, bagaimana jika ilmu mereka kita ambil. Dalam kita mengerjakan amalan sholeh sehari-sehari, terfikirkah untuk menemukan angle terbaik? Yang mana hasil dari amalan yang kita kerjakan menjadi lebih maksimal.

Seperti halnya di saat mereka-mereka tertidur lelap diatas empuknya kasur dan terbalut dengan selimut hangat, rela untuk melawan rasa kantuk dan dinginnya air untuk mengambil wudhu dan melaksanakan shalat disepertiga malam.

Di saat hari Senin dan Kamis mereka menikmati sarapan pagi kita rela menahan lapar dan dahaga hingga adzan magrib berkumandang, jika dicelah waktu antara adzan dan iqomah mereka gunakan untuk mengobrol dan bermain gadgetnya maka kita gunakan waktu emas itu untuk bermunajat dan memohon ampunan kepada Allah.

Sederhana saja, amalan biasa jika kita tepat mencari anglenya terbaiknya maka akan menjadi amalan yang luar biasa.

Penulis: Fitra Aryasandi
Artikel: muslimplus.net