Manusia bisa melakukan hal yang luar biasa atau melebihi batas kemampuannya disaat ia sedang dalam keadaan terancam. Contoh sederhana.

Ketika seseorang sudah mengetahui kapan jatah waktu hidupnya akan berakhir kemudian akan menemukan hembusan nafas terakhirnya dengan otomatis ia akan melakukan segalanya dengan sebaik mungkin. Hidupnya yang amburadul seketika akan berevolusi menjadi baik.

Sepanjang waktunya yang ia telan dengan perbuatan kesia-sian maka seketika akan mengukir dan menebar seluas-luasnya kebermanfaatan. Berlepas dari perbuatan neko-neko tanpa arti.

Mengapa ia bisa melakukan itu semua?

Jawabnya adalah karena ia ingin memanfaatkan sisa-sisa jatah usianya dengan sebaik mungkin dan menjadikan itu satu hal yang sangat berharga. Bagaimana saat memejamkan mata untuk selamanya bisa menjadi manusia terbaik.

Bisa meninggalkan karya terbaik yang bisa diambil manfaatnya untuk orang lain. Bisa dinikmati oleh generasi-generasi selanjutnya bisa terus mengalirkan pundi-pundi pahala ketika didalam barzakh kelak.

Ketika ada seseorang yang menderita sakit, kemudian sang dokter memvonis bahwa sakit yang dideritanya tidak akan bisa sembuh, maka dalam kejapan mata ia akan berbuah menjadi manusia seproduktif mungkin. Setiap jengkal detiknya tak pernah disia-siakan untuk hal-hal yang menghasilkan manfaat.

Setiap denyut nadi dan jantung menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat, hirupan oksigennya yang tersisa begitu sangat berharga untuknya dan sangat merasa menyesal dan merugi jika itu semua tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

Jika merenung sejenak dari hirup pikuknya dunia ini, berfikir bahwa ini hari terakhir menghembuskan nafas. Kira-kira apa yang akan timbul dalam jiwa?
Pasti akan mengerjakan semua kebaikan-kebaikan dengan sebaik mungkin, tidak akan ada yang disia-siakan walau sedikitpun.

Dan semuanya akan dilakukan dengan keikhlasan hanya mengharapkan wajah Allah.

Rasulullah shallallahu alaihi wassalam mewanti-wanti.

“Apabila engkau ada disore hari, janganlah menunggu hingga pagi hari, apabila engkau berada dipagi hari, janganlah menunggu hingga sore hari. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, pergunakanlah hidupmu sebelum datang kematianmu.”

-hr bukhori-

– Jember, studio radio menunggu on air. 25 Oktober 2016.

Penulis: Fitra Aryasandi
Artikel: muslimplus.or.id