
‘Ajarkan kepada anak-anak kejujuran melalui ucapan dan perilaku kalian. Jika kalian menyampaikan sesuatu maka jangan berbohong kepada mereka. Dan jika menjanjikan sesuatu maka jangan pula kalian selisihi janji tersebut’
–Syaikh Ibn Utsaimin
Mengajarkan sesuatu dengan perilaku itu lebih tersampaikan ketimbang seribu kata yang disampaikan tanpa teladan. Terlebih bagi anak-anak. Otak anak-anak itu bekerja untuk merekam setiap hal yang diobservasinya. Mereka belum bisa memilah mana yang baik dan buruk.
Saat orang tua mereka melakukan sesuatu yang buruk, mereka akan tiru. Sebaliknya juga demikian. Momen-momen inilah yang harus diperhatikan sekali oleh orang tua. Dimana anak-anak mereka masih dalam fase ‘menerima apa saja’ yang disampaikan. Jika anak sudah besar dan dewasa. Maka anak tersebut ‘bukan milik orangtuanya’ lagi, dalam hal pendidikan ini. Mereka ada milik lingkungan mereka.
Kejujuran merupakan landasan akhlak yang paling penting bagi kehidupan manusia. Pembiasaan yang dilakukan sedari kecil akan lebih menancap dalam di benak anak-anak. Ketika nilai-nilai tersebut mereka bawa hingga besar, maka orang tua pun akan memanen buah pahala dari bibit yang mereka tanamkan kepada anak-anak.
Mengajarkan kejujuran ini tidak bisa dengan instruksi semata. Tapi pembelajaran yang paling berkesan adalah teladan dan perbuatan kita sendiri. Tanpa harus mengatakan ‘Kamu harus jadi orang yang jujur ya, Nak!’ namun setiap saat kita jujur dengan ucapan dan perbuatan kita maka dari situ anak-anak akan belajar sendirinya.
Jujur pun adalah modal besar yang harus kita jaga seumur hidup. Mau sukses dunia, maka jadilah orang jujur. Apalagi mau surga, jadilah orang yang jujur.
إِنْ تَصْدُقِ اللَّهَ يَصْدُقْكَ
Jika engkau jujur kepada Allah, maka Allah pun akan jujur kepadamu (HR. Nasa’i)
Disusun: Radikal Yuda
@Canberra, 15 April 2020